Mendidik anak menyikapi teknologi. |
Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia
kini dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi. Saat ini dunia
sudah terasa semakin sempit karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan
dunia. Berbagai kalangan dari mulai anak-anak hingga dewasa bisa mengakses berbagai
informasi apapun jenisnya. Mulai dari informasi berkaitan dengan edukasi,
ekonomi, permainan dan lain-lain cukup dilakukan dengan duduk di kursi sambil
menghadap layar komputer.
Ada jutaan anak dan remaja masuk kedalam era digital melalui
kehidupan dunia maya di Internet. Industri web education and entertainment pun berkembang dengan sedemikian
pesatnya. Club Penguin, Webkinz, Starfall, dan Facebook mungkin baru sebagian
kecil dari jutaan ‘kid-friendly sites’ yang saat ini sedang
digandrungi anak-anak. Kebanyakan penggemar website ini adalah anak-anak usia
sekolah. Dan deretan ‘kid-friendly sites’ sangat menikmati
keuntungan yang dihasilkan dari fenomena ini. Contohnya, Webkinz, pembuat
mainan anak yang mengambil karakter dari virtual-world ini
mengalami pertumbuhan pengunjung hingga 6 juta anak tahun ini, angka ini
merupakan lonjakan kenaikan 300% dari perolehan angka pengunjung tahun lalu.
Hal ini merupakan sebuah fakta baru bahwa ternyata anak-anak merupakan sasaran
empuk yang banyak diincar oleh para pengiklan saat ini.
Maraknya games online pun sangat berpengaruh kepada perkembangan
anak-anak masa kini. Berbagai game virtual word diciptakan khusus sebagai media
belajar bagi anak-anak era digital sekarang. Namun games yang berisikan konten
kekerasan pun tidak kalah bersaing. Game peperangan individu atau kelompok menjadi
salah satu yang digemari pula oleh anak-anak saat ini. Hal ini perlu
diperhatikan oleh para orang tua, karena akan berdampak buruk bagi anak-anak. Proses
perkembangan yang semestinya membutuhkan lingkungan ramah dan mendukung,
beralih menjadi sebatas informasi visual dengan berbagai nilai kekerasan dalam
game.
Perang orang tua menjadi sangat vital bagi anak-anak dalam
memanfaatkan perkembangan teknologi di masa kini. Dampak positif maupun negatif
selalu ada dalam berbagai akses informasi yang begitu cepat lajunya. Berikut beberapa
dampak positif dan negative yang harus diketahui demi mempersiapkan anak-anak
menghadapi perkembangan teknologi saat ini:
Dampak Positif
- Anak-anak
dapat menggunakan perangkat lunak pendidikan seperti program-program
pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya.
Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur
hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin
suka.
- Membuat
anak semakin tertarik untuk belajar.
- Dapat
menjadi solusi bagi para orangtua yang memiliki anak yang merasa mudah
bosan untuk belajar.
- Dapat
menambah wawasan.
- Memudahkan
anak-anak untuk mendapatkan banyak ilmu tambahan lewat internet.
Dampak Negatif
- Anak-anak
tidak lagi tertarik dengan kegiatan literasi seperti membaca dan menulis
buku.
- Anak-anak
akan cenderung mengerjakan tugas sendiri dengan bantuan internet dari pada
belajar berkelompok yang disitu banyak sekali hikmah-hikmah yang
terkandung dalam nilai kebersamaan.
- Dapat
terpengaruh kedalam pergaulan yang tidak baik karena kurang control dari
teman ataupun dari orang tua.
- Anak-anak
bisa saja secara tidak sengaja mengakses situs-situs pornografi.
- Mengurangi
sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat
internet daripada bertemu secara langsung (face to face).
- Kemungkinan
besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games yang
menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar
pendidikan mensinyalir bahwa games beraroma kekerasan dan agresi ini
adalah pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadis pada diri
anak.
Solusi
Solusi yang tepat untk menghadapi masalah yang dijelaskan
dalam tulisan ini adalah peran orang tua. Karena disini peranan dari kedua
orang tua sangatlah penting. Kedua orang tua diharapkan dapat membimbing dan
mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Sehingga anak-anak dapat mengerti hal apa saja yang termasuk hal yang baik dan
hal yang kurang baik. Dan disini juga terdapat beberapa cara untuk mencegah
dampak-dampak negatifnya.
- Orangtualah
yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain.
Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan
penggunaan internet. Karena itu, orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’
media dan tidak gaptek.
- Gunakan
software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya
saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak
dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
- Letakkan
komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan
bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan
mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses
situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di
dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga,
keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota
keluarga yang lalu lalang.
- Tanamkanlah
nilai kebersamaan terhadap sesama, karena kebersamaan akan mewujudkan
hubungan serta emosi yang sangat dekat
Sumber: https://docs.google.com/document/d/17dvqv5nkejdHxhlbqKfHZ69pJ6FpqClwNoFADSzkOc0/edit?hl=en_US&pli=1
Komentar
Posting Komentar