Bunyi siul burung-burung milik
tetangga menghiasi pagi di Taman Baca Mahardika. Sebalah kanan ataupun kiri ada
sangkar-sangkar berisi burung kenari yang saling sahut-sahutan. Bersama dengan
itu, gelak tawa anak-anak sudah meramaikan minggu pagi di lingkungan Taman Baca
Mahardika. Seperti biasa, setiap pagi Gangsar mengawali hari dengan senam di
depan rumah dan menyapa anak-anak yang lewat disitu.
“Mas,
kreasi engko?”, Tanya soni yang setiap minggu pagi sudah mengayuh sepedanya
berkeliling gang. “Iya, tapi sarapan dulu Son.”, ucap Gangsar yang merupakan
salah satu sukarelawan Taman Baca Mahardika. “Jangan lupa nanti bawa buku
gambar sama alat tulis ya! Dan kasik tahu yang lainnya ya”, kata Gangsar lagi
kepada Soni. “Iyo mas, aku tak sepedaan desek.” Ucap Soni sambil pergi mengayuh
sepedanya.
Jam
dinding sudah menunjukkan pukul 8 pagi, sudah menjadi kebiasaan anak-anak Taman
Baca Mahardika untuk memulai aktifitas seperti biasanya. Tampak dari jauh Aril
sudah membawa buku gambar menuju rumah Haris. Beberapa saat kemudian mereka
berdua keluar bersama melangkahkan kakinya menuju Taman Baca Mahardika. “Ayo
yang lainnya juga di panggil!”, teriak Gangsar kepada Aril dan Haris. Mereka
dengan sigap mengajak teman-teman lainnya yang memang rumahnya saling
berdekatan. Satu persatu muncul adik-adik diantaranya ada Bayu, Satya dan
Agung. Beberapa saat kemudian mereka sudah berkumpul bersama di Taman Baca
Mahardika.
“Sudah
bawa buku gambar dan alat tulis semua?” Tanya Gangsar. “Sudah mas!”, sahut
mereka. Setelah mereka sudah siap dengan dengan peralatan mereka masing-masing,
kemudian Gangsar menjelaskan rencana kreasi hari itu. “Sekarang kita akan
belajar menggambar benda-benda di sekitar, jadi kalian pilih benda apa saja
yang ingin kalian gambar. Tidak harus mirip yang penting tahu benda yang akan
di gambar yaa…” jelas Gangsar dengan pelan. Dalam hal ini tujuannya adalah
membuat mereka melatih fokus dan mengimajinasikan objek benda yang mereka lihat
dalam sebuah gambar.
Pertanyaan
pun bermunculan dari adik-adik itu, “Gambar omah oleh mas?”, Tanya Soni. “Omah
e sopo?”, timpal Gangsar untuk mengarahkan benda yang akan di gambar jelas.
“Omae sampean mas”, jawab Soni. “Ohh, iya gak apa-apa.”, jawab Gangsar.
Adik-adik lainnya pun melakukan pertanyaan yang sama, ada yang ingin gambar
tanaman, lukisan, sandal, mainan, lampu dan lainnya. Semuanya selalu Gangsar
jawab agar adik-adik itu fokus untuk mencari dan menemukan benda yang ingin di
gambar. Setelah mendengar penjelasan Gangsar, akhirnya mereka mulai mencoba
mencari-cari benda dan menggambarnya.
Gambar. Adik-adik mulai menemukan benda untuk mereka gambar. |
Dalam
kreasi ini terlihat adik-adik yang sudah kelas 3 seperti Satya, Agung dan Aril
yang terbiasa menggambar dengan diberikan contoh sedikit kesulitan untuk
memilih dan mencari benda yang akan di gambar, pada akhirnya mereka menggambar
dengan menghafal gambar. Berbeda dengan adik-adik yang lebih kecil seperti
Fikri, Soni, Haris dan Bayu, mereka bisa menggambar apa adanya yang mereka
temukan. Mereka melihat bunga, langsung digambar, lampu digambar, pensil
digambar dan banyak benda lainnya. Walaupun secara bentuk tidak mirip namun
mereka bisa menceritakan benda apa yang ada di buku gambarnya. Seperti ini loh
gambar-gambarnya:
Dengan senyum bangga Soni dan Fikri menampilkan hasil gambar dari benda yang mereka cari disekitarnya.
Gambar Hasil gambar benda Sony dan Fikri. |
Gambar. Lain kali harus belajar senyum ya nih adik-adik |
Kreasi ini mengajarkan sesuatu
pelajaran menggambar yang biasa mereka dapatkan harus dimulai dengan usaha
terlebih dahulu. Adik-adik tersebut harus belajar mencari dan melakukan
tindakan dari pencarian tersebut. Mereka kemudian mengekspresikannya lewat sebuah gambar-gambar lucunya.
Sampai Jumpa Minggu depan di
Taman Baca Mahardika.
Komentar
Posting Komentar